ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik
LATAR BELAKANG ASESMEN DIAGNOSTIK
1. Terjadi ketidsk tercapaian belajar
2. Penurunan kemampuan siswa
3. Ketimpangan pengetahuanyang semakin melebar untuk siswa akses berbeda, seperti ketersediaan materi, koneksi internet antara kelompok akses memadai dan kelompok akses tidak memadai.
4. Perkembangan emosi dan kesehatan psyikologi terganggu
5. Rentan putus sekolah
6. Dapat berdampak pada pendapatan siswa dikemudian hari
Berdasarkan latar belakang permasalahan maka solusi untuk mengatasi permaasalahannya adalah megadakan siklus asesmen diawal pembelajaran secara berkala.
Asesmen Diagnostik yang dilakukan :
1. Asesmen non kognitif, tujuannya adalah untuk mengetahui kesejahteraan psykologi dan sosial emosi siswa, aktivitas siswa selama belajar dirumah, dan kondisi keluarga siswa
2. Asesemen kognitif, tujuannya adalah untuk mengidentifikasi capaian kompetensi siswa, menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan ko petensi rata-rata siswa, memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan pada siswa yang nilainya dibawah rata-rata
3. Tindak lanjut dan evaluasi
Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik. Peserta Didik yang perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil Asesmen Diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara afirmatif.
Tujuan dilakukan asesmen diagnosis adalah untuk memetakan kemampuan semua siswa di kelas secara cepat, mengetahui siswa yang sudah paham, agak paham, dan siapa saja yang belum paham. Dengan demikian guru dapat menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan siswa.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh sekolah antara lain :
1. Kepala sekolah bertanggungjawab untuk memastikan asesmen dilakukan disemua kelas diminggu pertama dan secara berkala pada awal pembelajaran
2. Guru perlu mempersiapkan pelaksanaan asesmen dengan kegiatan :
a. Nonkogntif :
-. Persiapan
1. Siapkan alat bantu berupa gambar ekspresi emosi
2. Buat daftar pertanyaan kunci, seperti:
• Apa saja kegiatan kamu selama Belajar dari Rumah?
• Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan?
• Apa harapan kamu?
- pelaksanaan
1. Berikan gambar emosi ke siswa
2. Minta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah dengan bercerita, membuat tulisan atau menggambar
, dan tindak lanjut. kegiatannya :
1. Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negatif dan ajak berdiskusi empat mata
2. Menentukan tindak lanjut dan mengkomunikasikan dengan siswa serta orang tua bila diperlukan
3. Ulangi pelaksanaan asesmen nonkognitif pada awal pembelajaran
b. Kognitif
PERSIAPAN
1. Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2. Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Susun 10 soal sederhana:
• 2 soal sesuai kelasnya, dengan topik semester 1
• 6 soal dengan topik satu kelas di bawah, untuk semester 1 dan 2
• 2 soal dengan topik dua kelas di bawah, untuk semester 2
PELAKSANAAN
Berikan soal asesmen untuk semua siswa di kelas, baik secara tatap muka ataupun Belajar dari Rumah
TINDAK LANJUT
1. Lakukan diagnosis penilaian hasil asesmen
2. Berdasarkan hasil diagnosis penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok:
• Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas
• Siswa 1 semester di bawah rata-rata, mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas
- Siswa 2 semester di bawah rata-rata, akan dititipkan ke guru kelas di bawah atau membuat kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga atau pendamping lainnya yang relevan
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
4. Ulangi proses yang sama di setiap awal pembelajaran selama masa pandemi untuk melakukan adaptasi materi pembelajaran sesuai tingkat kemampuan siswa
Data : litbang kemdikbud RI dan pusmenjur kemdikbud RI