Sosialisasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Binaan
Kurikulum Merdeka
Rasional dan prinsip kurikulum di sekolah penggerak sangat cocok dengan karakter pelajar pancasila. Karena Kurikulum paradigma merupakan kurikulum yang menyempurnakan pendidikan saat ini dengan lebih meningkatkan mutu proses dan hasil belajar peserta didik dengan bermuara pada pencapaian enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yakni, Beriman Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak Mulia, Berkebhinekaan Global, Bergotong Royong, Bernalar Kritis, Mandiri, dan Kreatif. Kurikulum Paradigma Baru yang sangat mendorong penguatan karakter ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hard skills tetapi juga soft skills secara utuh. Kurikulum paradigma baru berpusat pada peserta didik. struktur kurikulum, Profil Pelajar Pancasila (PPP) menjadi acuan dalam pengembangan Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, atau Struktur Kurikulum, Capaian Pembelajaran (CP), Prinsip Pembelajaran, dan Asesmen Pembelajaran.
Sekolah juga diberikan keleluasaan untuk menerapakan model pembelajaran kolaboratif antar mata pelajaran serta membuat asesmen lintas mata pelajaran, misalnya berupa asesmen sumatif dalam bentuk proyek atau penilaian berbasis proyek. Asesmen pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru haruslah mengacu pada capaian pembelajaran yang telah ditetapkan. Jumlah jam pelajaran pada Kurikulum paradigma baru ditetapkan pertahun.
Dengan diterapkan kurikulum paradigma baru oleh satuan pendidikan maka pembelajaran akan lebih berfokus pada peserta didik dan menjadi bermakna bagi peserta didik, karena sesuai dengan bakat, minat, dan gaya belejar peserta didik.
Pengawas Sekolah mempunyai peranan penting dalam mendampingi satuan pendidikan. Tugas dan peranan pengawas sekolah sangat ditunggu oleh sekolah, kepala sekolah menunggu - nunggu kedatangan pengawas sekolah dalam mendampingi kegiatan sekolah.
Pengawas sekolah melakukan pendampingan dengan strategi :
I. Menyusun program pendampingan/ RPA/RPM
II. Menyusun Instrumen pendampingan
III. Pelaksanaan pendampingan dengan koordinasi dan komunikasi dengan sekolah
A. Persiapan
- Pelaksanaan dilakukan dengan konsolidasi pengaws sekolah, kepala sekolah, dan guru.
- Menyepakati untuk memberitahu nomor kontak, alamat email, dan akses komunikasi lain yang dipakai dalam pembimbingan
B. Pelaksanaan
1. Pemantauan kesesuaian rencana tindak lanjut (RTL) kepala sekolah dan guru dengan pelaksanaan disekolah.
2. Pemantauan perubahan mindset guru dan Kepala sekolah berkenaan dengan keterbukaan, keyakinan,dan penerimaan terhadap Kurikulum paradigma baru.
3.Pemantauan keterlaksanaan sosialisasi kurikulum paradigma baru di lingkungan satuan pendidikan.
4. Menggali berbagai kendala berkenaan dengan konsep kurikulum paradigma baru dalam penyusunan program, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran kepada Kepala sekolah dan guru.
5. Menggali berbagai respon pendidik dan tenaga kependidikan berkenaan dengan implementasi Kurikulum paradigma baru.
6. Memfasilitasi pemecahan masalah terkait dengan kendala yang dihadapi, melalui konsultasi, pemberian informasi, mentoring, dan coaching baik secara langsung maupun on-line
IV. Membuat evaluasi dan tindak lanjut pendampingan
V. Membuat laporan pendampingan.
Kegiatan sosialisasi di adakan di yayasan Adabiah, peserta terdiri dari Bapak Ibu Guru dan pegawai SMA Adabiah 2 dan Adabiah Padang berjumlah120 orang. Materi diberikan oleh Nara Sumber Ibuk Yuni Era .M.Si kepala sekolah SMAN 9 Padang sebagai Kepala Sekolah Penggerak. Kegiatan dibuka oleh Pengawas Pembina Dra Hj. yenni Putri, MM.